BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan
dalam arti luas mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi
individu dengan lingkungannya, baik secara formal, non formal maupun informal,
sampai dengan suatu taraf kedewasaan tertentu. Sedangkan secara terbatas,
pendidikan diartikan sebagai proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk
formal yang dikenal sebagai pengajaran.
Bersamaan
dengan lajunya arus reformasi dalam dunia pendidikan berbagai upaya pembenahan
sistem pendidikan dan perangkatnya di Indonesia terus dilakukan, akibatnya
muncul beberapa peraturan pendidikan untuk saling melengkapi dan penyempurnaan
peraturan-peraturan yang sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan saat ini.
Hal ini dapat dilihat dengan berlakunya Undang-
Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas).
Upaya
meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan tetapi berbagai
indikator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang berarti. Upaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sebenarnya dapat dilakukan salah satunya
melalui peningkatan produktivitas kerja guru dalam menyongsong era tinggal
landas. Untuk itu, guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya
baik secara perseorangan melalui pendidikan dan pelatihan, maupun secara bersama-sama
melalui kegiatan penataran.
Pendidikan
merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat
berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran
normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani
bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul
generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Reformasi pendidikan merupakan respon
terhadap perkembangan tuntutan
A. Rumusan Lingkup
Masalah
yang di bahas dalam makalah ini adalah teoti – teori pendidikan dan gerakan
pembaharuan pendidikan developmentarisme
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI-TEORI
PENDIDIKAN MEMAHAMI BERBAGAI WAWASAN PENDIDIKAN YANG PENTING
II. PENGERTIAN
PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
A Sosok Teori Dan Teori Pendidikan
1. Bentuk
Sebuah teori
adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan ,dan meramalkan
(prediktif).
2.
Isi
Sebuah teori
berisi konsep-konsep,ada yang berfungsi sebagai:
· Asumsi atau
konsep-konsep yang menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuah teori ,dan
· Definisi
,konotatif atau denotatif atau konsep-konsep yang menyatakan makna dari
istilah-istilah yang dipergunakan dalam menyusun teori.
B. Sosok Teori Pendidikan
1 Bentuk
Sebuah teori pendidikan adalah sebuah sitem
konsep-kosep yang terpadu,menerangkan,dan prediktif tentang
peristiwa-peristiwa.
2 Isi
Sebuah teori pendidikan adalah sebuah sitem
konsep-konsep tentang peristiwa-peristiwa pendidikan. Ada yang berperan sebagai
asumsi atau titik tolak pemikiran pendidikan ,dan ada pula yang
berperanan sebagai definisi atau keterangan yang menyatakan makna.
C. Asumsi
Pokok
a Pendidikan
adalah aktual ,artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi
akyual dari individu yang belajar dan lingkungan belajarnya.
b Pendidikan adalah normatif ,artinya
pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yang baik atau norma-norma yang baik
,dan
c Pendidikan adalah suatu proses
pencapian tujuan ,artinya pendidikan berupa searangkaian kegiatan yang
bermula dari kondisi-kondisi aktual dari individu yang belajar, tertuju pada
pencapaian individu yang diharapkan.
D, Deskripsi
Konsep-konsep Penjabaran Asumsi Pokok: Pendidikan adalah aktual :
Enteringbehavior
a.Kesiapan
belajar adalah kematangan individu,jasmani dan mental untuk mengalami
perkembangan,untuk menerima perlakuan-perlakuan yang dapat menyebabkan
terjadinya perkembangan atau perubahan tingkah laku.
b.Kemampuan-kemampuan
belajar adalah kondisi kemampuan bawaan dan hasil belajar yang dapat dipergunakan
untuk belajar. Kemampuan bawaan adalah bakat yang diperoleh proses
genetik, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh melalui
pengaruh-pengaruh lingkungan. Bakat terdiri atas bakat umum atau inteligensi
atau bakat khusus. Inteligasi adalah kemampuan yang dimiliki setiap individu,
yang terdiri atas :
(1) Inteligensi kognitif dan
(2) Inteligensi emosional
b.1. Intilegensi kognitif mencakup kemampuan-kemampuan :
(1) pemahaman verbal
(2) Keterampilan numerik
(3) Kemampuan menalar
(4) Pemahaman ruang ,dan
(5) Kefasihan menggunakan kata.
b.2. Sedangkan inteligensi emosional mencakup
kemampuan-kemampuan :
(1) Mengetahui emosi-emosinya sendiri
(2) Mengelola emosi-emosinya sendiri
(3) Memotivasi dirinya sendiri
(4) Mengenali emosi-emosi orang lain
,dan
(5) Menangani hubungan-hubungan sosial.
Bakat khusus adalah kemampuan bawaan yang dimiliki
sekelompok individu dalam kemampuan tertentu luar biasa ,seperti
kemampuan-kemampuan dalam bidang musik,mekanik,motorik,dan
sebagainya. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan kognitif,afektif,dan
psikomotor yang diperoleh individu melalui interaksinya dengan lingkungan
,baik yang diperoleh melalui lembaga pendidikan maupun pengalaman hidup
pada umunya.
· Kemampuan kognitif adalah
kemampuan mengenal dunia sekelilingnya, yang mencakup kemampuan-kemampuan :
mengenal kembali, memahami ,mengaplikasi , menganalisis ,memadukan ,dan
mengevaluasi .
· Kemampuan Afektif adalah
kemampuan mengalami dan menghayati nilai-nilai sesuatu hal ,yang mencakup
kemampuan-kemampuan : memberikan perhatian ,berpartisipasi ,menghayati
nilai-nilai ,dan membangun gaya hidup berdasarkan karakterisasi nilai-nilai .
· Kemampuan Psikomotor adalah
kemampuan motorik menggiatkan dan mengkoordinasi gerakan ,yang mencakup
kemampuan-kemampuan : mempersepsi keadaan untuk siap menggunakan alat-alat
pendriaan ,siaga melakukan suatu jenis tindakan tertentu ,melakukan tindakan
yang terarah, melakukan tindakan-tindakan kinerja yang disertai kepercayaan
diri dan terampil dan menyatakan kinerja yang canggih .
E. Gaya belajar adalah cara-cara yang bersifat pribadi dari seseorang
dalam belajar. Hal ini berkenaan dengan
:
(1) Tempo
belajar atau kecepatan bertindak dalam belajar ,dan
(2) Pemilihan
strategi belajar ,atau kecerdikan atau kejelian seseorang untuk dapat
memilih cara-cara belajar yang tepat dan menyenangkan .
F. Kondisi
Aktual Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar adalah situasi
yang turut serata mempengaruhi kegiatan belajar seseorang individu .Linkungan
belajar terdiri atas :
a Pendidik
Alat-alat
bantu pendidikan, dan Suasana sosio-budaya yang berlangsung dalam situasi
belajar .
Pendidik, sebagai salah satu unsur lingkungan
belajar,adalah orang yang turut serta membantu tterselenggaranya kegiatan
belajar seseorang individu.
b). Alat-alat bantu
pendidikan yang tersedia secara cepat ,baik dalam jumlah maupun dalam mutu,
sangat membantu kelancaran dan keberhasilan proses pendidikan .
c). Suasana sosio-budaya yang
berlangsung dalam proses pendidikan membangun suasana emosi ,motivasi ,dan
saling percaya mempercayai antara pendidik dengan si terdidik yang bersifat
menghambat atau menunjang kelancaran dan keberhasilan prooses pendidikan .
G. Deskripsi
Konsep-konsep Penjabaran Asumsi Pokok :Pendidikan adalah Normatif a.. Tujuan Umum Pendidikan
Tujuan umu
pendidikan yang berorientasi pada pencapaian manusia ideal,dari
menyatakan bahwa tujuan umum pendidikan adalah kedewasaan (Langeveld) ,manusia
yang berkaraktter dan bermoral sosial (Herbart) ,manusia seutuhnya
(Indonesia), dan sebagainya. Disamping itu ada pula yang berorientasi pada
pencapaian masyarakat ideal ,dan antara lain menyatakan bahwa tujuan umum
pendidikan adalah efisien sosial (Dewey) ,warga negara yang baik dalam arti warganegara
yang berkarakter (kerschenteiner), dan sebagainya.
b.
Tujuan-tujuan Khusus Pendidikan
Tujuan pendidikan bergerak dari tujuan pendidikan
setiap peristiwa pendidikan (tujuan insidental pendidikan) sampai dengan tujuan
keseluruhan peristiwa-peristiwa pendidikan (tujuan umum pendidikan) .
a). Tujuan insidental pendidikan
b). Tujuan instruksional pendidikan
c). Tujuan kurikuler pendidikan
d). Tujuan insitusional pendidikan
e). Tujuan
tak lengkap pendidikan
f). Tujuan sementara
pendidikan
H. Deskripsi
Konsep-konsep Penjabaran Asumsi Pokok :
A Pendidikan adalah Suatu proses
a
Gaya nomotetis
Gaya ini adalah pandangan sosiologis
yang menekankan pada pentingnya institusi,Peranan –peranan sosial ,dan harapan
social dalam kehidupan manusia.
Konsep sosiologis atau konsep gaya
nomotetis dalam pendidikan adalah konsep yang memandang bahwa proses belajar
mengajar terutama ditentukan oleh tuntutan-Tuntutan institusi social ,agar
tujuan pendidikan adalah seseorang yang dapat Bertingkah laku sesuai dengan
peranan-peranan social yang diharapkan atau yang dicita-citakan oleh masyarakat
tempat individu itu hidup .Pendidikan merupakanproses sosialisasi (
socialization of personality) atau enkulturasi, yaitu suatu proses
pewarisan budaya kepada generasi muda ,agar menjadi anggota masyarakat yang
dicita-citakan. Proses yang terjadi dalam pendidikan atau proses kegiatan
belajar mengajar adalah internalisasi atau pemilikan konsep-konsep
tentang peranan-peranan social yang ideal oleh seseorang individu ,dan pembiasaan
bertingkah laku sesuai konsep-konsep peranan social tersebut .Pendidikan adalah
pembentukan pola kepribadian individu sebagai anggota masyarakat .
b. Gaya
ideografis
Gaya ini
adalah pandangan psikologis pada pentingnya kehidupan manusia individu
dengan kepribadian dan kebutuhan-kebutuhan untuk mewujudkan potensi-potensi
yang dimilikinya .Konsep psikologis atau konsep ideografis dalam pendidikan
adalah konsep yang memandang bahwa proses belajar mengajar itu ditentukan oleh
tuntutan-tuntutan individual ,agar tujuan pendidikan adalah mengembangkan
potensi-potensi individual sehingga menjadi seorang pribadi, menjadi dirinya
sendiri.
Pendidikan merupakan proses
individual isasi atau personalisasi (personality of roles) ,yaitu suatu proses
pemekaran kemampuan-kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk menjadi
kemampuan-kemampuannya yang diperlukan dalam hidup. Proses yang terjadi dalam
pendidikan atau proses belajar mengajar adalah pemunculan ,pembangkitan dan
penyesuaian sosial dari potensi-potensi yan dimilki oleh setiap individu
.Pendidikan adalah pemekaran potensi-potensi individual dan penyesuaian
sosialnya .
c. Gaya
Transaksional
Gaya ini adalah pandangan interdisipliner ilmu-ilmu
tingkah laku yang menekankan pada pentingnya keserasian hubungan sosial atau
interaksi sosial antar pribadi ( I am oke, You are oke ) dalam kehidupan
manusia .Konsep interdisipliner atau konsep traksaksional dalam pendidikan
adalah konsep yang memandang bahwa proses belajar mengajar sangat ditentukan
oleh transaksi sosial antar individu yang terlibat dalam peristiwa pendidikan
.Proses yang terjadi dalam pendidikan atau proses belajar mengajar adalah
proses transaksi atau proses saling memberi dan menerima pengalaman hidup antara
pendidik dengan si terdidik ,yang didasarkan pada saling percaya mempercayai
yang tertuju pada tercapainya perkembangan kepribadian yang dapat hidup selaras
dalam masyarakat secara konstruktif ,Pendidikan adalah percakapan atau dialog
yang konstruktif dalam mengembangkan kepribadian individu yang hidup selaras
dalam masyarakat. Pendidikan adalah proses humanisasi, yang di dalamnya terpadu
prose sosialisasi dan personalisasi
I. Klasifikasi
Teori Pendidikan
A. Teori Umum Pendidikan
1.
Teori Umum
Pendidikan Preskriptif
Teori ini adalah seperangkat
konsep-konsep tentang keseluruhan aspek-aspek pendidikan, yang menyajikan
konsep-konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana sebaiknya/seharusnya
peristiwa-peristiwa pendididkan diselenggarakan.
2. Teori Umum
Pendidikan Deskriptif
Teori ini adalah seperangkat
konsep-konsep tentang keseluhan aspek-aspek pendidikan, yang menyajikan
konsep-konsepnya bertujuan menerangkan bagaimana peristiwa-peristiwa pendidikan
telah dan sedang terjadi dalam masyarakat. Teori pendidikan Yang termaksuk
dalam kelompok ini yaitu :
2.a Pendidikan Luar Negri atau
Pendidikan Internasional
2.b Pendidikan
Pebandingan atau Pendidikan Komparatif, dan
2.c
Pendidikan Historis atau Sejarah
Pendidikan
B.
Teori Khusus
Pendidikan
1)
Teori Khusus
Pendidikan Preskriptif
Teori ini adalah seperangkat
konsep-konsep tentang sesuatu aspek pendidikan, yang menyajikan
konsep-konsepnya bertujuan menjelaskan
bagaimana seharusnya sesuatu kegiatan pendidikan dilakukan. Teori pendidikan
yang termaksuk dalam kelompok ini adalah Teknologi Pendidikan, yang antara lain
mencakup studi-studi tentang :
a. Manajemen
Pendidikan (Perencanaan pendidikan, Kepemimpinan Pendidikan, Organisasi Pendidikan, dan Supervisi Pendidikan),
b. Penyusunan dan Pengembangan
Kurukulum Pendidikan,
c. Model-model Pendidikan (Model-model
mengajar, Model-model Membimbing, dan Model-model Melatih),
d. Evaluasi Pendidikan, dan
e. Riset Pendidikan.
2)
Teori Khusus
Pendidikan Deskriptif
Teori ini adalah seperangkat
konsep-konsep tentang sesuatu aspek pendidikan, yang penyajian konsep-konsepnya
bertujuan mrnerangkan bagaimana peristiwa-peristiwa pendidikan telah , sedang,
dan diperkirakan terjadi dalam masyarakat.
Teori pendidikan yang termasuk dalam kelompok ini adalah Ilmu-ilmu Pendidikan,
yang antara lain yaitu:
a) Pedagogik,
b) Orthopedagogik,
c)
Psikologi
Pendidikan,
d) Sosilogi
Pendidikan,
e) Ilmu
Pendidikan Demografis
f)
Andragogi
g)
Antropologi
Pendidikan dan Etnografi Pendidikan
h) Ekonomika
Pendidikan
i)
Politika
Pendidikan ,dan
j)
Ilmu
Administrasi Pendidikan
J. SOSOK TEORI UMUM PENDIDIKAN
1.
Filsafat
Pendidikan
A. Hubungan Filsafat dengan Pendidikan
Sekurang-kurangnya ada empat macam pola hubungan
filsafat dengan pendidikan ,yang terdiri atas
1) Studi
Pendidikan sebagai bagian dari keseluruhan pembahasan filsafat misalnya :
Republic dari Plato ,Politica dari Aristoteles dan sebagainya ;
2) Studi
Pendidikan terpisah dari pembahasan filsafat ,dan merupakan penerapan
konsep-konsep filsafat (metafisika ,epistemologi ,dan aksiologi), dan
pendekatan filosofis (kritis ,spekulatif/kontemplatif ,fenomenologis ,dan
normatif )dalam membahas masalah-masalah pendidikan (misalnya :Introduction to
philosophy of education dari Henderson ,Philosophy of education dari Home ,dan
sebagainya);
3) Studi
pendidikan sama dengan studi filsafat (misalnya : Democracy and Education dari
john Dewey ,Philosophy of Education dari William Heard Kilpatrick ,dan
sebagainya);
4) Studi
pendidikan mengambil secara selektif nilai-nilai yang diajarkan oleh filsafat
(misalnya : Algemeine Pedagogik dari Langeveld ,dan sebagainya).
B. Pengertian Filsafat Pendidikan
1)
Batasan
Filsafat Pendidikan adalah studi
penerapan konsep-konsep dan metode filsofis dalam membahas hakikat pendiidkan,
baik sebagai praktek pendidikan maupun ilmu pendidikan.
2) Klasifikasi
a) Filsafat
Praktek Pendidikan
Filsafat ini adalah studi penerapan
konsep-konsep dan metode filsofis dalam membahas tentang bagaimana seharusnya
peristiwa-peristiwa pendidikan secara mikro maupun makro
diselenggarakan.Filsafat praktek pendidikan mencakup :
b Filsafat
Proses Pendidikan
Filsafat proses pendidikan adalah
studi penerapan konsep-konsep dan metode filsofis dalam membahas :
(1) Apakah sebenarnya pendidikan
(2) Apakah sebenernya tujuan
pendidikan,dan
(3) Apakah sebenarnya proses penerapan
tujuan pendidikan.
c) Filsafat Sosial Pendidikan
Filsafat sosial pendidikan adalah
studi penera pan konsep-konsep dan metode filsofis sosial dalam membahas
hubungan pendidikan dengan penataan masyarakat yang ideal.
d) Filsafat
Ilmu Pendidikan membahas :
(1) Ontologi ilmu Pendidikan :pembahasan
tentang hakekat struktur (bentuk dari isi) Ilmu Pendidikan
(2) Epistemologi Ilmu Pendidikan
:pembahasan tentang hakekat obyek Ilmu Pendidikan
(3) Metodologi Ilmu Pendidikan :
pembahasan tentang hakekat metode penelitian dalam pendidikan
(4) Asiologi Ilmu Pendidikan :pembahasan
tentang hakekat kegunaan Ilmu Pendidikan bagi praktek pendidikan dan
pengembangan ilmu dan filsafat.
e). Mazhab-mazhab
Filsafat Pendidikan
Berdasarkan mazhab filsafat umum yang dijadikan asumsi
,mazhab-mazhab Filsafat Pendidikan antara lain mencakup :
1) Filsafat
Pendidikan Idealisme
2) Filsafat
Pendidikan Realisme
3) Filsafat pendidikan Neo- Thomisme
4) Filsafat
pendidikan Pragmatisme
5) Filsafat
pendidikan Eksistensialisme
2.
Teori Khusus
Pendidikan Deskriptif
a. Pendidikan
Luar Negeri atau Pendidikan Internasional
Bidang study
ini adalah study interdisipliner tentang pendidikan, yang bertujuan
menggambarkan keseluruhan aspek pendidikan dan katar belakang demogrfais,
ekonomis, dan sosialnya yang terjadi dibeberapa Negara diluar Negeri
b. Pendidikan
perbandingan atau pendidikan komparatif
Bidang study
ini adalah interdisisipliner tentang perkembangan pendidikan yang bertujuan
menggambarkan pertsamaan dan perbedaan keseljuruhan aspek-aspek pendidikan dan
latar belakang demokrafis, ekonomis dan sosialnya dari berbagai Negara.
c. Pendidikan
historis atau sejarah pendidikan
Bidang study
ini adalah study interdisipliner tentangperkembannagan pendidikan sesuatu
Negara atau kawasan, yang bertujuan menggambarkan keseruhan aspek-aspek
pendidikan dan latar belakang intelektual ( emikiran filsafat, pandangan agama,
perkembangan ilmu danseni ) dan sosialnya ( polittik, ekonimo dan tatanan
masyarakat ).
M. SOSOK TEORI
KHUSUS PENDIDIKAN
1. Tekhnologi dan Seni Pendidikan sebagai teori khusus
pendidikan Preskriptif
a. Manajemen
pendidikan
1). Perencanaan pendidikan
2). Kepemimpinan pendidikan
3). Organisasi pendidikan
4). Super visi pendidikan
b.
Penyususan dan pengembangan kurikulum
c.
Model-model mengajar
1).
Model-model pemrosesan informasi
Model ini
adalah model-model mengajar yang berorientasi pada kemampuan
memproses
informasi dari siswa dan cara-cara mereka dapat meningkatkan
kemampuan
mereka menguasai informasi
2).
Model-model pengembangan pribadi
Model ini adalah model-model mengajar yang berorientasi pada individu
dan
pengembangan diri pribadi
3).
Model-model interaksi sosial
Model ini adalah model-model
mengajar yang berorientasi pada hubungan-
hubungan individu dengan
masyarakat atau dengan orang lain
4).
Model-model pengubahan tingkah laku
Model ini adalah model-model mengajar yang berorientasi pada pengubahan
tingkah
laku melalui pengontrolan dan
penguatan yang terus menerus terhadap perangsang
d. Didaktik dan
Metodik
1). Didaktik
2). Metodik
e. Evaluasi pendidikan
f. Riset Pendidikan
2. Ilmu-ilmu pendidikan sebagai
teori khusus pendidikan deskrptif
a. Pedagogik
b. Orthopedagigik
c. psikologi pendidikan
d. Sosisologi Pendidikan
e. Ilmu Pendidikan Kependudukan
f. Andragogi
g. Antropologi Pendidikan
h. Ekonomika Pendidikan
i. Politika Pendidikan
j. Ilmu Administrasi Pendidikan.
BAB.III
ALIRAN –
ALIRAN PENDIDIKAN GERAKAN PEMBAHARUAN PENDIDIKKAN DEVELOPMENTASI
A. ORIENTASI
UMUM
1. Batasan
a.
Developmentasi
merupakan perkembangan lebih lanjut Naturalisme
dari Rosseau, yang melanjutkan pendidikan alam dalam arti
1)
Pendidikan
sesuai dengan alam, yaitu pendidikan yang mengembangkan pembawaan atau bakat
anak yang pada dasarnya adalah baik.
2)
Pendidikan
Negatif, yaitu pendidikan yang tidak ditunjukkan untuk mempersiapkan hidup
dalam masnyarakat yang ada, tetapi mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi
– kondisi masnyarakat yang tidak menguntungkan, tetapi harus berparsipasi di
dalamnya.
3)
Pendidikan
yang berlangsung di dalam kehidupan dalam alam, yaitu pendidikan yang
dilaksanakn di dalam kehidupan fisik dan social wajar, tidak dibuat-buat.
b.
Developmentasi
adalah paham yang mencoba menerapkan prinsip – prinsip naturalism Romantik
Rousseau atau pendidikan alam di sekolah, dengan memberikan peranan yang lebih
positif dari pendidikan di dalam mengawal dan melancarkan proses pengembangan
yang wajar dari kemampuan – kemampuan bawaan yang tergantung dalam diri setiap
individu
2. Karakteristik
a.
Pendidikan
adalah pengembangan pembawaan (nature) yang disertai oleh asuhan yang baik
(nurture),
b.
Pendidikan
didasarkan pada studi tentang karakteristik perkembangan anak melalui observasi
dan eksperimen
c.
Perbaiakan
pendidikan lebih ditekankan pada pada metode – metode mengajar, pendidikan guru
dan pemahaman tentang karakteristik proses pendidikan yang lebih baik.
d.
Perkembangan
pendidikan mengutamakan perbaikan pendidikan dasar
e.
Pengembangan
pendidikan mengutamakan pada perkembangan pendidkan universal.
3. Tokoh
Pestalozzi, Herbart, Froebel,
Stanley Hall
B.
PESTALOZZI DAN PESTALOZZIANISME
1.
Tokoh Pestalozzi (1746-1827)
a.
Pestalozzi
adalah tokoh pertama yang dipengaruhi oleh Rousseau yang mencoba, ia katakana
sendiri, mempsikologikan pendidikan (to psychologize education)
b.
Perjalan
hidupnya
Ia dilahirkan di Zurich. Ayahnya
seorang dokter, dan meninggal pada waktu ia masih berusia lima tahun. Kasih
saying ibunya sangat berkesan dan mempengaruhi pemikirannya tentang pendidikan.
Ia mendapatkan pendidikan disekolah dasar, sekolah latin, serta Colegium Humanitatis
dan collegiums Carolinum.
c.
Percobaan di
Neuhop (1774-1780)
Ia mendirikan pertanian di Neuhop,
dalam rangka mewujudkan anjuran Rousseau untuk hidup mendekati alam. Anak –
anak yang terlantar di bawah asuhannya dalam percobaan pertanian di Neuhop
mendapat pelajaran membaca, menulis dan berhitung, serta berada dalam susasana
religious dan kasih saying.
d.
Masa menulis
buku (1780-1798)
Karena kegagalannya dalam percobaan
Neuhop, ia meyerahkan kegiatannya dalam menulis buku-bukutenal.tang pendidikan
dan reformasi social. Ia menulis “Leonard
und Gestrude”, sebuah tulisan berbentuk roman seperti Emile, yang berisi
gagasan tentang pembaharuan pendididkan dan social; dan Die Abenstrundeeines
Eiensiedlers (saat – saat malam hari dari seseorang pertapa), yang berisi
cita-cita membangun masnyarakat.
e.
Percobaan di
Sekolah Dasar
Percobaan dan metode dilaksanakan di
Stanz,Burgdorf, dan Yverdun. Ia mencobakn sekolah dasar yang menekankan pada
pekerjaan tangan yang ditambah dengan pengajaran formal. Namun percobaan itu
gagal karna ada serangan dari tentara prancis
4. Dasar
Filosofit
a.
Naturalisme
Menyatakan bahwa manusia didorong
oleh kebutuhan-kebutuhan, dapat menemukan jalan menuju kebenaran tidak
dimanapun juga, tetapi didalam khuluknya sendiri.
b.
Realisme
Krisis
Pengetahuan yang benar diperoleh
tidak hanya diperoleh melalui pendirian semata (Joeke), tetapi melalui prinsip pendirian.
c.
Protestanisme
Cenderung pada meleburkan keimanan
formal dalam kebaikan hati dan kesadaran diri pribadi manusia tentang tuhan. Ia
menyatakan bahwa tuhan adalah hubungan terdekat dengan manusia.
d.
Philiantropisme
Gerakan yang mencintai atau
menyayangi sesame manusia
5.
Teori Pendidikan
a.
Fungsi
Pendidikan
1)
Pendidikan
adalah alat untuk mengadakan reformasi masnyarakat.
2)
Fungsi
pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat, yang berupa:
a)
Raja yang
kurang memperhatikan rakyatnya
b)
Orang
makin menjauhi diri dari agama
c)
Makin
suburnya verbalisme.
3)
Pendidikan
pada akhirnya harus ditinjaukan pada upaya mewujudkan sebuah masnyarakat yang
ditandai adanya keluhuran budi dalam diri individu, dan keadilan dalam Negara,
atau sebuah kehidupan yang lebih bahagia dan saleh dari setiap kehidupan.
4)
Prinsip –
prinsip pengembangan pendidikan dalam memperbaiki masyarakat:
a)
Semua
pembaharuan yang sesungguhnya harus dimulai dari perbaiakan individu dan bukan
dari masyarakat.
b)
Individu
dapat meningkatkan hanya dengan cara meletakkan kedalam genggamannya kekuatan
untuk dapat menolong dirinya sendiri
c)
Satu –
satunya cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan adalah melalui proses
pembangunan
b.
Tujuan
Persoanal Pendidikan
Perkembangan secara harmonis dari
semua potensi yang terkandung dalam diri setiap individu.
c.
Kurikulum
1)
Pendidikan
intelektual
a)
Dari
pengalaman diri sederhana menuju kepada pengalaman yang komplek
b)
Dari
pengalaman yang konkrit menuju kepada pengalaman yang apstrak
c)
Dari kegiatan
sendiri, baik dalam menangkap dan memasukkan pengetahuan (impresi) maupun dalam
menyatakan apa ada dalam dirinya (ekspresi)
2)
Pendidikan
normal dan religious atau latihan emosi
3)
Pendidikan
industry atau latihan kecekatan tangan
d.
Metode
Pendidikan
1)
Pendidikan
adalah perkembangan yang harmonis antara akal (intelektual), hati (moral), dan
tangan (keterampilan)
2)
Pendidikan
umum mendahului pendidikan keterampilan
3)
Pendidikan
lebih mengutamakan pengembangan kemampuan dari pada penguasaan pengetahuan
4)
Kemampuan
anak muncul dari dalam
5)
Pendidikan
berlangsung secara bertahap sesuai dengan tahap – tahap perkembangan
6)
Pendidikan
mengetahui tatanan alam (the rood of nature)
e.
Pelajar
Anak adalah “human plant” atau
tanaman yang mempunyai potensi –potensi kemanusian, yang pada dasarnya adalah
baik
f.
Guru
Peranan guru adalah mengenali dengan
baik potensi – potensi anak dan perkembangan secara empiris, sehingga dapat
menjadi “tukang kebun” dari human plant
6.
Pestalozzianisme
a.
Pestalozzi
diakui sebagai tokoh yang melahirkan gagasan – gagasan besar tentang pendidikan
pada zamannya, sehingga tidak mengherankan apabila ia menerima banyak
penghargaan diri berbagai Negara. Gagasan – gagasan tersebut antara lain, yaitu
:
1)
Ia
mendemokrasikan pendidikan dengan menyatakan bahwa adalah hak mutlak dari
setiap anak untuk mengembangkan sepenuh-penuhnya potensi-potensinya yang
dikaruniakan tuhan kepadanya
2)
Ia
mempsikologikan pendidikan, bahwa teori praktek pendidikan harus didasarkan
pada psikologi atau ilmu tentang karakteristik jiwa individu manusia.
3)
Ia adalah
orang pertama yang mencoba lebih mendasarkan pendidikan pada perkembangan
organik dari pada pemindahan gagasan – gagasan
4)
Ia berusaha
menemukan hokum – hokum dasar dari perkembangan individu
5)
Ia
berpandangan bahwa pendidikan mulai dengan persepsi tentang obyek – obyek yang
konkrit pembentukan tindakan – tindakan yang konkrit, dan pengalaman terhadap
respon – respon emosional yang actual
6)
Ia
berpandangan bahwa perkembangan adalah sebuah pembangunan potensi secara
berangsur – angsur. Setiap bentuk pengajaran harus dilakukan dengan perlahan –
lahan, melalui perjalanan yang berangsur – angsur, sesuai dengan pemekaran kemampuan
– kemampuan dari anak.
7)
Ia
berpandangan bahwa agama lebih dalam dari pada dogma atau syahadat, atau
pengingatan tentang katekismus atau injil. Pestalozzi menuntut bahwa perasaan –
perasaan keagamaan dibentuk mendahului dari kata – kata simbol – simbol yang di
miliki anak.
8)
Ia telah
menciptakan beberapa alat – alat baru dalam metode mengajar berhitung,
geografi, bahasa, menggambar dan music.
9)
Ia
mengemukakan pandangan yang revolusioner tentang disiplin, yang didasarkan pada
kemampuan baik dan kerja sama antara pelajar dengan pengajar
10) Ia
memberikan suatu alat baru untuk
mengadakan pendidikan guru dan studi tentang pendidikan sebagai sebuah ilmu
b.
Pengaruh
Pestalozzi
Pengaruh reformasi Pestalozzi
terhadap pendidikan tersebar di Eropa (Jerman, Perancis, Inggris, Rusia,
Italia, Spanyol, Polandia) dan juga Amerika Serikat. Pengaruh Pestalozzi di
Amerika Serikat melalui tiga jalur, yaitu :
1)
Karya
Maclure dan Neef.
2)
Karangan –
karangan tentang Pestalozzi
3)
Pengajaran
tentang mata kulia pelajaran khusus geografi dan musik ala Pestalozzi adalah
mata pelajaran yang pertama di Amerika Serikat
4)
Gerakan
Oswega. Edward A Sheldon (1823-1897)
C.
HERBART DAN HERBARTIANISME
1.
Tokoh Herbart (1776-1841)
a.
Ia
melakuakan gagasan Pestalozzi tentang mempsikologikan pendidikan, dengan jalan
menusun pada gogik yang memadukan filsafat dan psikologi dalam menerangkan
peristiwa pendidikan
b.
Perjalan
hidupnya
Johan
Friedrich Herbart dilahirkan di Oldenburg dari keluarga terpandang dan
terpelajar. Sekolah menengah di Gyamnasium Oldenbert dengan tamat mendapat
pujian. Kemudian berkulia di Universitas Jena untuk menjadi pengacara
c.
Karier dan
karyanya
d.
Setelah tiga
tahun di Universitas Jena (1794-1797), atas saran ibunya, ia menjadi tutor bagi
tiga anak Gubernur Interlaken, Switzerland. Ini merupakan langkah yang paling
menentukan dalam hidupnya, dan menghasilkan dua hal:
1)
Ia
mendapatkan pengalaman mengajar yang sangat menentukan pandangan pedagogiknya
2)
Minat
pendidikannya sangat dipengaruhi terhadap filsafatnnya, terutama terhadap teori
– teori psiokologi dan etikannya
2.
Dasar Filosofis
a.
Naturalism
Ia adalah
seorang naturalis,
1)
Teori tahap
– tahap perkembangan Budaya (Culture – epoch theory), yang menyatakan bahwa ras
manusia berkembang melalui tahap – tahap perkembangan bedaya tertentu, dan
tahap – tahap tersebut akan diulangi dalam perkembangan individu
2)
Seseorang
manusia yang baik memerintah dirinya sendiri. Khuluk manusia berisi dua faktor,
yaitu diri yang memerintah dan diri yang menoloak
3)
Jiwa
dibekali suatu kemampuan khusus untuk mereaksi terhadap hal – hal yang ada
dilingkungannya
b.
Realisme
Kritis (Kritisisme)
Dalam
perselisian antara rasionalisme dengan empirisme, Herbart mengambil suatu jalan
tengah. Ia setuju dengan rasionalisme bahwa jiwa adalah sebuah kenyataan,
tetapi menolak ajaran bahwa pengetahuan adalah bawaan.
c.
Humanism
Baru
Faham yang
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
3.
Teori Pendidikan
a.
Orientasi
Umum
Pendidikan
sebagai sebuah ilmu, mendasarkan prinsip – prinsipnya pada etika dan psikologi. Etika memberikan
nya konsep – konsep tentang moralitas yang menjadi dasar tujuan pendidikan.
Psikologi memberikan konsep – konsep tentang karakteristik kehidupan kejiwaan
yang menjadi dasar metode pendidikan
b.
Tujuan
Pendidikan
1)
Tujuan akhir
pendidikan adalah individu yang berkarakter atau bermoral, yaitu individu yang
memiliki kebebasan, kesempurnaan, kemampuan baik, kebenaran, dan kesamaan.
2)
Individu
yang berkarakter atau bermoral, hanya dapat terwujud dengan cara mengembangkan
individu untuk memiliki minat yang luas bercabang – cabang (many sidedness of
interensi) sebagai sesuatu hasil dari pengetahuan yang luas
3)
Minat adalah
sesuatu kecendrungan batin yang menyebabkan bertahannya obyek pemikiran dalam
kesadaran, atau kembalinhya obyek pemikiran dalam kesadaran. Minat yang
dimiliki seseorang menyebabkan orang itu dapat memerintahkan dirinya untuk
bertindak.
c.
Prinsip dan
Metode pendidikan
1)
Prinsip Daur
Pemikiran
2)
Prinsip
Apresiasi
3)
Prinsip
Tahap Perkembangan
a)
Tahap
pendirian dan persepsi
b)
Tahap
penginginan dan pembayaran (imajinasi)
c)
Tahap pertimbangan
dan konsep – konsep universal
4)
Prinsip
Konsentrasi dan Korelasi
Konsentrasi
adalah penyerangan dengan perhatian yang sepenuhnya terhadap sesuatu kesatuan
gagasan dan menolak turut sertanya minat – minat yang lainnya
5)
Metode
Pendidikan
Terdiri dari
5 langka Formal
a)
Persiapan
b)
Penyajian
c)
Asosiasi
d)
Generalisasi
e)
Aplikasi
6)
Kurikulum
Kurikulum
penddikan terdiri atas :
a)
Penyajian
yang bersumber dari pengalaman – pengalaman tentang benda – benda
b)
Penyajian
yang bersumber dari hubungan – hubungan social dan hubungan – hubungan pribadi
7)
Pelajar
a)
Jiwa
dibekali dengan suatu kemampuan khusus untuk beraksi terhadap hal – hal yang
ada dalam lingkungan, dan melalui proses penyajian, teralamilah hubungan antara
kemampuan – kemampuan dengan kenyataan
b)
3 fungsi
kejiwaan yang utama
1.
Mengetahui
2.
Merasakan
3.
Berkemampuan
c)
Arus
kesadaran
d)
Kehidupan
kejiwaan terbentuk dari serangkaian pernyataan – pernyataan gagasan yang terus
muncul dalam kesadaran dan kemudian tersingkir oleh gagasan yang lain.
d.
Pengajar
1)
Memahami
karakteristik kehidupan jiwa anak
2)
Menyajikan
gagasan – gagasan dengan mempengaruhi lima tahap formal dalam mengejar,
sehingga minat yang luas bercabang – cabang
4.
Herbartianisme
a. ia di
pandang sebagai bapak ilmu pendidikan Modorn.
b. Perinsip –
prinsip pendidikan
1)
Pentingnya
pengajaran sekolah dalam mengembangkan karakter/moral
2)
Perlunya
metode mengajar yang sehat
3)
Perlu
memuliakan perana guru dalam proses pendidikan
c. Penyebaran
gerakan Herbartinisme di eropa dan Amerika Serikat
D.
FROEBEL DAN FROEBELIANISME
1.
Tokoh Foebel
a.
Jenis
pendidikan yang dalam abad 19 disebut pendidikan baru, terutama didasarkan pada
karya tiga orang tokoh, yaitu : Pestalozzi sebagai pembaharu, herbart sebagai
pemikir, dan Froebel
b.
Perjalanan
hidupnya
Ia
dilahirkan di Oberweisbach, Jerman Selatan.
1)
Ia membentuk
ikatan yang mendalam dan berkelanjutan dengan alam
2)
Ia pada usia
yang masih sangat muda sudah sangat menyadari kehidupan batinya sendiri.
c.
peyelidikan
ilmiah
d.
Karya-
karyanya
2.
Dasar Filosofis
a.
Panentheisme
b.
Kesatuan
atau bagian – bagian
c.
Teori umum
perkembangan
d.
Hokum
perkembangan
e.
Perkembangan
manusia
f.
Perkembangan
kejiwaan dan kerohanian
g.
Teori
rekapitulasi budaya
h.
Perkembangan
manusia melalui tahap – tahap perkembangan
i.
Hakikat
manusia
3.
Teori Pendidikan
a.
Tujuan pendidikan
Pendidikan
hendaknya bertujuan untuk mencapai keselarasan dengan prinsip dasar tentang
perwujudan diri melalui kegiatan sendiri dalam kehidupan. Kehidupan yang harus
dicari adalah kehidupan dan budaya yang sempurna, yaitu kehidupan dengan segala
aspeknya, serta keselarasan yang terdapat di dalamnya.
b.
Metode
Pendidikan
1)
Pengarahan
Kegiatan Sendiri
2)
Permaina
sebagai pernyataan diri (self expression)
Froebel
adalah pertama yang memandang dengan benar tentang fungsi permaiana dalam
perkembangan anak.
3)
Mengambar
4)
Ritme dan
kegiatan – kegiatan yang bersifat pengharusan
5)
Alat – alat
pendidikan
c.
Kurikulum
Bersumber
dari kurikulum bersumber pada kegiatan – kegiatan pemekaran sifat asli dari
anak. Kegiatan – kegiatan ini adalah ekspresi – ekspresi yang diperlukan bagi
kehidupannya yang wajar sebagai organism biopsikis.
d.
Pelajar
e.
Pengajar
4.
Froebelianisme
a.
Seperti
Herbart, Froebel adalah seorang ilmuwan pendidikan yang memadukan aspek
filosofis dan psiokologis dalam pendidikan.
b.
Sumbangan
konseptual tentang pendidikan yang tetap diakui dalam dunia pendidikan yang
tetap diakui dalam dunia pendidikan antara lain yaitu konsep - konsep
1)
Pendidikan
harus didasarkan pada evoluasi alami dari kegiatan – kegiatan anak
2)
Semua
perkembangan yang sesungguhnya bersumber pada kegiatan sendiri dari dalam diri
anak
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan dalam arti luas mencakup
seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan
lingkungannya, baik secara formal, non formal maupun informal, sampai dengan
suatu taraf kedewasaan tertentu. Bersamaan dengan lajunya arus reformasi dalam
dunia pendidikan berbagai upaya pembenahan sistem pendidikan dan perangkatnya
di Indonesia terus dilakukan, akibatnya muncul beberapa peraturan pendidikan
untuk saling melengkapi dan penyempurnaan peraturan-peraturan yang sudah tidak
relevan lagi dengan kebutuhan saat ini.
Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
dilakukan salah satunya melalui peningkatan produktivitas kerja guru untuk itu
guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya baik secara
perseorangan melalui pendidikan dan pelatihan, maupun secara bersama-sama
melalui kegiatan penataran. Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses
pendidikan.Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu
sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan
sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik
guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila
yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Guru merupakan komponen yang
berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Hal ini menunjukkan
bahwa kinerja dari
Seorang guru sangat menentukan mutu
pendidikan. Data Pusat Statistik Pendidikan Balitbang Depdiknas 2000/2001
menunjukkan bahwa persentase guru yang layak mengajar terhadap jumlah guru yang
ada secara nasional adalah 63,79%. Artinya masih terdapat sekitar 36,21% guru
yang tidak layak mengajar baik dilihat dari kompetensi maupun kualifikasi
pendidikannya.
Kinerja guru adalah aktivitas guru dalam
melaksanakan tugas mengajar dalam kegiatan intrakurikuler maupuan kegiatan
ekstrakurikuler yang meliputi kegiatan : perencanaan pembelajaran, proses
belajar mengajar, menggunakan media pembelajaran, melaksanakan evaluasi,
melaksanakan program perbaikan dan pengayaan, kerjasama dan tanggung jawab dalam
rangka peningkatan mengajar guru untuk mencapai daya serap yang tinggi atau
meningkatkan hasil belajar siswa. Stress kerja adalah sebagai reaksi-reaksi
emosional dan psikologis yang terjadi pada situasi dimana tujuan individu
mendapat halangan dan tidak bias mengatasinya. Motivasi kerja didefinisikan
sebagai kondisi yang berpengaruh mebangkitkan, mengarahkan dan memelihara
perilaku yang berhubungan dengan ingkungan kerja
B. DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar