MAKALAH
METODE ILMIAH, SIKAP ILMIAH DAN LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL METODE ILMIAH
Description: logo UMJ.jpg





Disusun Oleh:
·        Alita Linjzia Karlina
·        Deska Mudina Aunurhawa
·        Falarima Lahmudin
·        Halimatu Sadiah
·        Novi Efrina

Kelompok:
3 (Tiga)



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PROGRAM PTK PAUD ANGKATAN KE-3
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa  shalawat serta salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah diutus kemuka bumi ini sebagai  Rahmatanlil Alamin.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar dalam membahas metode ilmiah, sikap ilmiah, dan langkah-langkah operasional metode ilmiah. Dimana dalam makalah ini diharapkan lebih membuka wawasan berpikir dibidang terkait dengannya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari semurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.





                                                                                                                Tangerang Selatan,  Februari  2013

                                               

                                                                                                                                       Penyusun





















DAFTAR ISI

Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan ............................................................................................................ 4
A.    Latar Belakang ..........................................................................................................4
B.     Rumusan Masalah .....................................................................................................4
C.     Tujuan .......................................................................................................................4
Bab 2 Pembahasan ............................................................................................................. 5
A.    Metode Ilmiah .......................................................................................................... 5
B.     Sikap Ilmiah ............................................................................................................. 6
C.     Langkah-langkah Operasional Metode Ilmiah ........................................................ 7
D.    Keterbatasan dan Keunggulan Metode Ilmiah ........................................................ 8
Bab 3 Kesimpulan ..............................................................................................................10
Daftar Pustaka

















BAB 1
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Ilmu alamiah dasar merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang pola pikir manusia mulai dari sejarah perkembangan awal hingga pemikiran-pemikiran yang serba maju mulai dari penelitian-penelitianyang masih menggunakan metode-metode zaman dulu hingga menggunakan metode-metode yang sudah canggih. Dalam cabang ilmu alamiah dasar terdapat cabang ilmu yang mempelajari tentang metode-metode atau cara-cara mengetahui penelitian yaitu metode ilmiah atau sikap ilmiah yang didalamnya terdapat metode-metode atau cara-cara penelitian atau sistematika penelitian. Pada uraian dimuka kita telah mengetahui adanya perkembangan pola pikir manusia dimulai dari zaman Babylonia (kurang lebih 650 SM) dimana orang percaya pada mitos, ramalan nasib berdasarkan perbintangan. Bahkan percaya adanya banyak dewa, ada dewa angin, dewa matahari, dewa petir dan dewa-dewa lainnya.
Pengetahuan pada manusia yang diperoleh melalui cara ini banyak sekali, yaitu sejak zaman manusia purba sampai sekarang. Banyak pula penemuan hasil “trial dan error” sangat bermanfaat bagi manusia. Misalnya ditemukannya redaman kulit kina untuk obat malaria. Pengetahuan yang didapat dengan cara-cara tersebut diatas termasuk padagolongan pengetahuan yang tidak ilmiah, pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila pengetahuan memenuhi empat syarat, yaitu :
a. Objektif
b. Metodik 
c. Sistematik 
d. Berlaku umum

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian metode ilmiah
2.      Metode ilmiah
3.      Sikap ilmiah
4.      Langkah-langkah operasional metode ilmiah

C.    Tujuan
1.         Mengerti apa itu metode ilmiah
2.         Mengetahui bagaimana metode ilmiah
3.         Mengerti tentang sikap ilmiah
4.         Mengetahui langkah-langkah operasional metode ilmiah

BAB 2
PEMBAHASAN

A.  Metode Ilmiah
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol.
 Proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesislolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Menurut Almadk (1939),” metode  ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasankebenaran. Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiahadalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.”
 Kriteria Metode Ilmiah Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut:
·  Berdasarkan Fakta
·  Bebas dari Prasangka
·  Menggunakan Prinsip Analisa
·  Menggunakan Hipotesa
Metode itu sendiri dapat diambil dari berbagai cara, yaitu:
·      Prasangka :yaitu suatu anggapan benar padahal baru merupakan kemungkinan benar atau kadang- kadang, malah tidak mungkin benar.
·      Intuisi : yaitu suatu pendapat seseorang yang diangkat dari perbendaharaan pengetahuannya terdahulu melalui proses yang tidak disadari.
·      Trial and error : yaitu metode coba - coba atau untung-untungan.
Pengetahuan yang didapat dengan cara-cara tersebut di atas termasuk pada golongan pengetahuan yang ilmiah atau yang disebut ilmu pengetahuan itu? Jawaban singkat dari pertanyaan tersebut di atas adalah sebagai berikut:
Pengethauan dapat dikatakan ilmiah bila pengetahuan itu memenuhi empat syarat, yaitu:
1.      Objektif : artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya yaitu bahwa kesesuaian atau dibuktikan dengan hasil pengindraan atau empiri
2.      Metodik : artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara cara tertentu yang teratur dan terkontrol .
3.      Sistematik : pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri; satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.
4.      Berlaku umum: artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamatu oleh seseorang atau oleh beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.
Sedangkan apabila ditinjau dari sejarah cara berpikir manusia, pada dasarnya terdapat dua cara pokok untuk memperoleh pengetahuan yang benar, yaitu:
1.      Cara yang didasarkan pada rasio, paham yang dikembangkan dikenal dengan rasionalisme, dan
2.      Cara yang didasarkan pada pengalaman, paham yang dikembangkan disebut empirisme.

B.  Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.
 Sikap-sikap ilmiah meliputi:
a. Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.
Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
b. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.
c. Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
d. Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat.
Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
e. Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
f. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
g. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
h. Sikap tekun, Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
C. Langkah-langkah Operasional Metode Ilmiah
Salah satu syarat ilmu pengetahuan adalah bahwa materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Ini berati bahwa cara memperoleh pengetahuan itu menentukan apakah pengetahuan itu termasuk ilmiah atau tidak. Metode ilmiah tentu saja harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu:
·         Perumusan masalah : yang dimaksud dengan masalah disini adalah merupakan pertanyaan apa,mengapa,ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti;
·         Penyusunan hipotesis: yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang di tetapkan. Dengan kata lain hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja di dukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat di pandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus di uji kebenarannya dalam suatu observasi atau ekperimentasi.
·         Pengujian hipotesis: yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah di ajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. fakta-fakta ini dapat di peroleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau ekperimentasi. kemudian fakta-fakta itu dikumpulkan melalui pengindraan.
·         Penarikan kesimpulan : Penarikan kesimpilan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta. Untuk melihat untuk apakah hipotesis yang di ajukan itu di terima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima apa bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta tidak mendukung maka hipotesis itu di tolak. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah dan merupkan bagian dari ilmu pengetahuan


D. Keterbatasan dan Keunggulan Metode Ilmiah
·    Keterbatasan
Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan ilmu atau pengetahuan yang ilmiah. Dalam pengujian hipotesis, diperlukan data. Data ini berasal dari pengamatan yang dilakukan oleh panca indera. Kita mengetahui bahwa panca indera mempunyai keterbatasan untuk menangkap sesuatu fakta. Dengan demikian maka data yang terkumpul juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Kesimpulan yang diambil berdasarkan data tidak benar, tentu saja juga tidak akan benar. Jadi, peluang terjadinya kekeliruan suatu kesimpulan yang diambil berdasarkan metode ilmiah tetap ada. Oleh karena itu semua kesimpulan ilmiah, atau kebenaran ilmu bersifat tentatif, artinya kesimpulan itu dianggap benar selama belum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu. Sedangkan kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang baru. Keterbatasan lain yaitu tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistim nilai ,tentang seni dan keindahan, dan juga tidak dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.

·    Keunggulan
Ciri ilmiah yaitu obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum oleh karena itu orang akan terbimbing sedemikian hingga padanya terkembangkan suatu sikap ilmiah. Sikap ilmiah yaitu :
1). Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil
2). Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3). Tidak percaya pada takhyul, astrologi maupun untung-untungan.
4). Ingin tahu lebih banyak
5). Tidak berpikir secara prasangka
6). Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
7). Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut keyakinan ilmiahnya adalah benar.

            















BAB 3
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuanuntuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesislolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila memenuhi 4 syarat:
a.Metodik
b.Objektif
c.Sistematik
d.Berlaku Umum
Dan jikalau ditinjau dari sejarah cara berfikir ada 2 metode untuk memperoleh pengetahuan :
1. Cara yang didasarkan pada rasio
2. Cara yang didasarkan pada pengalaman sikap alamiah yang antara lain adalah:
a. Obyektif terhadap fakta.
b. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan
c. Berhati terbuka
d. Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat.
e. Bersikap hati-hati.
f. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi.
g. Sikap menghargai karya orang lain
h. Sikap tekun
 Dan dalam metode ilmiah terdapat 4 langkah-langkah operasional, yaitu :
a. Perumusan Masalah
b. Penyusunan Hipotesis
c. Pengujian Hipotesis
d. Penarikan kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Purnama Heri, Ilmu Alamiah Dasar, PT Rineka Cipta, Jakart

Komentar

Posting Komentar