TUGAS INDIVIDU
LAPORAN OBSERVASI PERKEMBANGAN ANAK DILIHAT DARI SEGI
SOSIAL
Mata Kuliah:
Perkembangan Anak
Dosen: Nini
Fitriani, S.Psi, M.Pd
Disusun Oleh:
Deska Mudina Aunurhawa
NIM:
2012810044
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PROGRAM PTK PAUD ANGKATAN KE-3
TAHUN 2013
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan observasi
ini. Tak lupa shalawat serta salam atas junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW yang telah diutus kemuka bumi ini sebagai Rahmatanlil Alamin.
Laporan ini dibuat sebagai bahan pertimbangan dan fakta telah
selesainya observasi yang dilakukan dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Anak dengan
judul Laporan Observasi Perkembangan Anak Dilihat Dari Segi Sosial. Dimana dalam laporan observasi ini diharapkan dapat menambah wawasan berpikir
dibidang terkait dengannya.
Saya menyadari bahwa laporan observasi ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan obsevasi ini.
Semoga laporan observasi ini
memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.
Tangerang
Selatan, Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................4
I.2 Tujuan Observasi
............................................................................................4
I.3 Manfaat Observasi..........................................................................................4
I.3.1
Manfaat Teoritis....................................................................................4
I.3.1
Manfaat Praktis.....................................................................................4
I.4 Traget Behavior...............................................................................................4
I.5 Judul Pengamatan (Observasi)........................................................................4
BAB II Panduan Observasi
II.1 Landasan Teori...............................................................................................5
II.2 Metodelogi Observasi....................................................................................5
II.3 Observer........................................................................................................5
II.4 Subjek Observasi............................................................................................5
II.5 Tempat Observasi...........................................................................................6
II.6 Waktu Pelaksaan Observasi............................................................................6
II.7 Indikator Perilaku............................................................................................6
BAB III Pencatatan Hasil Observasi dan Upaya Pengembangan
III.1
Hasil................................................................................................................7
III.2 Upaya
Pengembangan....................................................................................8
BAB IV Penutup
IV.1
Kesimpulan......................................................................................................9
IV.2 Saran ...............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Cakupan bahasan ini tentang perkembangan
sosial pada masa anak-anak berfokus pada anak dalam menanggapi suatu
problemalitas terhadap teman sebaya. Perilaku anak dalam tahapan ini sendiri
belum dapat di pahami apabila belum melakukan observasi secara mendalam
terhadap subjek tersebut. Saya berharap setelah dilakukan obaservasi ini,Saya dapat
mengetahui secara spesifik tentang perkembangan anak secara lebih detail serta
dapat menambah informasi untuk diri saya sendiri maupun orang lain.
I.2 Tujuan Obeservasi
Untuk melakukan penelitian mengenai perkembangan anak dilihat dari segi sosial.
I.3 Manfaat Observasi
I.3.1 Manfaat Teoritis
·
Dapat mengetahui waktu yang cenderung menimbulnya
perilaku anak terhadap problemalitas terhadap temannya.
·
Sebagai sumbangan dalam memahami dan mengembangkan teori
mengenai perkembangan anak dilihat dari segi sosial sehingga dapat dijadikan
rujukan untuk penelitian selanjutnya.
·
Untuk menambah informasi dalam dunia Psikologi khususnya
pada peminatan Psikologi perkembangan.
I.3.2 Manfaat Praktis
·
Sebagai sarana latihan dan pengembangan kompetensi bagi observer
untuk menambah wawasan pengetahuan dan kemampuannya terkait dengan bidang keilmuan
yang sedang dipelajari.
I.4 Target Behaviour
Perkembangan anak dilihat dari segi sosial yang dimiliki anak usia 4 tahun.
Perkembangan anak dilihat dari segi sosial yang dimiliki anak usia 4 tahun.
I.5 Judul Pengamatan (Observasi)
Laporan Observasi Perkembangan Anak Dilihat Dari Segi Sosial
Laporan Observasi Perkembangan Anak Dilihat Dari Segi Sosial
BAB II
PANDUAN
OBSERVASI
II.1 Landasan Teori
Perkembangan sosial kanak-kanak merupakan satu proses perkembangan yang membolehkan kanak-kanak berinteraksi dengan orang lain mengikut cara yang boleh diterima oleh sesuatu masyarakat serta budaya. Pendek kata perkembangan social melibatkan proses sosialisasi yang membolehkan kanak-kanak mempelajari tingkah laku social atau melakukan penyesuaian social dalam sesuatu persekitaran atau lingkungan sosial.
Perkembangan
social anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua
terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan social, atau
norma-norma kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya
bagaimana menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Suesann
Robinson Ambron (1981) mengartikan sosialisasi itu sebagai proses belajar yang
membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian soaial sehingga dapat menjadi
anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif.
II.2 Metodelogi Observasi
Observer menggunakan metode interval recording atau biasa disebut sebagai time-sampling, interval sampling, atau interval time sampling. Metode pencatatan disini difokuskan pada aspek tertentu dari perilaku yang muncul pada interval waktu yang telah ditetapkan. Dalam mengamati sample behavior dibandingkan mengamati seluruh perilaku yang muncul. Digunakan untuk membandingkan atau mengamati kemunculan perilaku tertentu dalam beberapa interval. Hasil pencatatan dilakukan menggunakan metode deskripsi.
II.3 Observer
Nama : Deska Mudina Aunurhawa
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 19 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan/Program PTK PAUD
NIM :2012810044
Nama : Deska Mudina Aunurhawa
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 19 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan/Program PTK PAUD
NIM :2012810044
II.4 Subjek Observasi
Nama : Nilufer
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 4 Tahun
Nama : Nilufer
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 4 Tahun
Darah
kebangsaan : Turki
Ayah : Gokhan
Alamat : Bali View Cirendeu, Tangerang Selatan
Alamat : Bali View Cirendeu, Tangerang Selatan
II.5 Tempat Observasi
Sekolah subjek yaitu KB-TK Islam Madinah
II.6 Waktu Pelaksanaan Observasi :
Hari/Tanggal : Senin – Rabu / 4 – 6, Maret 2013
Sekolah subjek yaitu KB-TK Islam Madinah
II.6 Waktu Pelaksanaan Observasi :
Hari/Tanggal : Senin – Rabu / 4 – 6, Maret 2013
Waktu : Jam sekolah berlangsung
II.7 Indikator Perilaku
1. Munculnya suatu perilaku timbal balik yang baik
2. Munculnya suatu perilaku timbal balik yang buruk
3. Tidak munculnya suatu perilaku
BAB
III
HASIL
PENCATATAN OBSERVASI
DAN
UPAYA PENGEMBANGAN
III.1 Hasil
Subjek
observer adalah seorang anak usia 4 tahun asal kebangsaan Turki, dia sulit
berintraksi dengan Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Inggris, subjek hanya mampu
menggunakan Bahasa Turki, sehingga membuatnya merasa sulit dan muncul sebuah
inspiratif dengan menggunakan interaksi melalui perilaku atau bahasa isyarat,
timbal balik terhadap temannya cukup baik dan mau berbagi namun sangat sulit
untuk membaur. Pembahasaan yang sulit di ucapkan dikarenakan pembiasaan
penggunaan Bahasa Turki yang terus menerus didalam lingkup keluarganya. Dia
mengerti apa yang diucapkan teman atau gurunya, namun dia sangat sulit untuk
menjawab apa yang diucapkan oleh orang lain, disimpulkan dari apa yang
ditemukan bahwa dia baik dalam membaca mimik wajah, dia pintar dalam proses
pembelajaran dan sedikit demi sedikit dia mampu menggunakan Bahasa Indonesia
meskipun itu tidak banyak. Menurut hasil observasi yang telah dilakukan selama
3 hari berturut-turut, karakteristik dia tidak berbeda jauh dengan yang lainnya,
antara lain:
1.
Unik artinya sifat emosional subjek terhadap teman
sebayanya menimbulkan ragam perbedaan sifat. Seperti pendiam, manja, nakal malu-malu.
2.
Egosentris, maksudnya adalah dimana subjek observasi
ingin merasa menang sendiri ketika pembelajaran dimulai dan pada saat bermain
atau berbagi dia cenderung ingin sendiri melakukannya.
3.
Aktif dan Energik, subjek observasi mampu melakukan atau
mengikuti gerakan yang dilakukan oleh observer.
4.
Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap sesuatu,
disini observer melakukan kegiatan menggambar dan menggunting. Dimana anak
merasa puas dengan hasil gambarnya ketika dipuji dan pada saat menggunting, subjek
bertanya bagaimana cara menggunting yang benar.
5.
Eksploratif dan berjiwa petualang, observer melakukan
beberapa kegiatan berupa pembelajaran di taman untuk mencari warna daun yang
berbeda dan merangkai daun untuk membuat suatu perhiasan sederhana berupa
gelang atau mahkota-mahkotaan.
6.
Spontanitas, perilaku ini muncul ketika hasil karya subjek
dirusak oleh temannya, dia menangis dan memukul temannya yang merusak.
7.
Kaya akan fantasi dan imajinasi, perilaku ini muncul
ketika observer melakukan kegiatan untuk menyebutkan cita-citanya, subjek
menjawab “aku ingin jadi tuan putri yang cantik” menggunakan bahasa isyarat dan
ketika observer mengatakan “kalau kita tidak berdoa, nanti jadi temannya setan
loh...” disini subjek mengerti akan mimik wajah observer, bukti munculnya
perilaku subjek mengumpat dibelakang badan observer dan mau berdoa.
8.
Masih mudah frustasi, sifat ini muncul ketika subjek
menggambar lalu observer mengatakan untuk menyertakan nama pada lembarnya,
namun subjek tidak mengerti apa yang dikatakan observer, salah seorang temannya
membantu menuliskan nama subjek pada kertas gambar subjek, namun dia menangis
dan merobek kertas gambarnya karena tidak ingin dibantu.
9.
Daya perhatian yang pendek, sifat ini muncul ketika
observer menjelaskan tentang tema rekreasi, subjek tidak mendengarkan dan main
sendiri bahkan keluar dari ruangan kelas.
10.
Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari
pengalaman, sifat ini muncul ketika anak di tegur untuk tidak main diluar
ketika pembelajaran dimulai, kemudian anak tersebut mengerti dan tidak
melakukannya lagi.
11.
Semakin menunjukan minat pada temannya, sifat ini muncul
ketika subjek merebut mainan temannya, lalu ia dijauhi dan ia merasa sendiri,
sehingga ia meminta maaf.
III.2 Upaya Pengembangan
Dalam upaya pengembangan aspek sosial sangat berkaitan
dengan sikap emosional anak itu sendiri bahkan bukan hanya itu saja tapi juga
berkaitan dengan aspek-apek yang lainnya, namun saya hanya mencatat sebuah
kesimpulan upaya untuk pengembangan lebih kepada kecerdasan emosional yang
berkaitan dengan aspek sosial, diantaranya:
1.
Membicarakan tentang perasaan, baik sendiri maupun orang
lain.
2.
Mengembangkan sikap kebiasaan saling menyayangi dengan
teman.
3.
Menghormati pribadi anak, seperti: bertutur kata yang
sopan dan baik, mengucapkan/menjawab salam anak dan tidak mencemooh teman
ataupun mengajarkan anak untuk tidak menjahili temannya.
4.
Memberikan penghargaan berupa pujian, ancungan jempol dan
hadiah.
5.
Mengembangkan sikap kebiasaan untuk menaati tata tertib
dan menjelaskan alasan penerapannya.
6.
Mengembangkan sikap kebiasaan untuk saling menghormati,
menolong dan menjalin persahabatan.
BAB IV
PENUTUP
IV.1
Kesimpulan
Pembentukan
karakter anak adalah saat dia sejak dini bahkan dalam kandungan sekalipun hasil
dari mereka melihat ataupun mendengar. Ini sangat memerlukan perhatian yang
yang khusus bagi orang tua dan guru, yaitu dengan upaya pengembangan anak itu
sendiri. Ini ditunjukan untuk mengenal potensi anak itu sendiri. Anak memiliki
karakteristik, diantaranya unik, egosentris, aktif, imajinatif dan sebagainya.
IV.2 Saran
Beberapa saran dari observer, diantaranya:
1. Saat melakukan observasi hendaknya observer melakukan
pendekatan kepada anak didik agar bisa mengetahui perkembangan mereka dari
sifat mereka.
2. Saran yang kedua untuk lebih kepada orang tua,
untuk memperhatikan perkembangan anaknya, karena dari perkembangan tersebut
akan ditemukannya beberapa potensi kecerdasan anak itu sendiri.
terima kasih, postingannya membantu..
BalasHapus