BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Saat ini terjadi kontroversi
mengenai pembelajaran pada pendidikan anak usia dini. Mungkinkah anak usia dini
diberi materi pelajaran, diajari membaca, menulis, dan berhitung? Anak usia
dini, atau usia prasekolah, berada dalam masa emas perkembangan otaknya. Salah
satu hasil penelitian menyebutkan, kapasitas kecerdasan anak pada usia empat
tahun sudah mencapai 50 persen. Kapasitas ini akan meningkat hingga 80 persen
pada usia delapan tahun. Ini menunjukkan pentingnya memberi rangsangan pada
anak usia dini.
Matematika sebagai ilmu dasar
memiliki objek yang abstrak, memiliki pola pikir deduktif, dan konsistensi yang
tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek). Melihat materinya, sains adalah materi fenomena alam yang telah tersedia di
sekeliling kita. Dengan demikian, belajar sains sebenarnya dapat dilakukan oleh
setiap individu, dengan cara mengamati kejadian alam di sekeliling kita dengan
seksama.
Untuk pembahasan makalah ini, kelompok
kami akan menitikberatkan kepada pentingnya mempelajari sains pada anak usia
dini, dan metode pengajarannya, dan meninjau sains dari Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sains ?
2. Apa pentingnya sains bagi anak
usia dini ?
3. Apakah tujuan pengenalan sains
itu ?
4. Apa saja materi sains bagi anak
usia dini ?
5. Apa saja strategi pembelajaran
sains ?
6. Keterampilan Sains apa saja yang dapat
diberikan kepada anak usia dini?
7. Bukti
apa saja tentang Sains di dalam
Al-Qur’an?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Sains
2. Mengetahui pentingnya sains bagi
anak usia dini
3. Mengetahui tujuan pengenalan
sains itu
4. Mengetahui materi sains bagi anak
usia dini
5. Mengetahui strategi pembelajaran
sains dan keterampilan Sains yang dapat
diberikan
kepada anak usia dini.
6. Mengetahui
pembelajaran Sains di dalam Al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
1. Urgensi
Pengembangan Dan Tujuan Pembelajaran Sains Anak Usia Dini
Kata sains berasal dari bahasa latin ” scientia
” yang berarti pengetahuan. Berdasarkan webster new collegiate dictionary
definisi dari sains adalah “pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan
pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum –
hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode
ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan
yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan
menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi di alam .
Pengertian sains juga merujuk kepada susunan
pengetahuan yang orang dapatkan melalui metode tersebut. atau bahasa yang lebih
sederhana, sains adalah cara ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan
menggunakan metode tertentu.
Sains dengan definisi diatas seringkali disebut dengan
sains murni, untuk membedakannya dengan sains terapan, yang merupakan aplikasi
sains yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ilmu sains biasanya
diklasifikasikan menjadi dua yaitu :
-
Natural sains atau Ilmu pengetahuan Alam
-
Sosial sains atau ilmu pengetahuan sosial
Berikut ini adalah contoh dari begitu banyak pembagian
bidang – bidang sains, khususnya natural sains atau IPA anatara lain:
- BIOLOGI (Biology) : Anatomi, biofisika, genetika, Ekologi, Fisiologi,
taksonomi,
virulogi, zoologi, dll
- KIMIA (Chemistry) : Kimia Analitik, Elektrokimia, Kimia organik, kimia
anorganik, ilmu
material, kimia polimer, thermokimia
- Fisika (Physics) : Astronomi, fisika nuklir, kinetika, dinamika, fisika
material,
optik, mekanika quantum, thermodinamika
- Ilmu Bumi (Earth Science) : Ilmu lingkungan, geodesi, geologi, hydrologi,
meteorologi,
paleontologi, oceanografi.
B. Pentingnya Sains Bagi Anak
Usia Dini
Dari uraian diatas dapat ditarik pengertian sains
secara substansial. Berdasarkan definisi-definisi yang telah disajikan, dapat
disimpulkan bahwa sains dapat dipandang baik sebagai suatu proses, maupun hasil
atau produk, serta sebagai sikap.
Sains membiasakan anak-anak
mengikuti tahap-tahap eksperimen dan tak boleh menyembunyikan suatu kegagalan.
Artinya, sains dapat melatih mental positif, berpikir logis, dan urut
(sistematis). Di samping itu, dapat pula melatih anak bersikap cermat, karena anak harus
mengamati, menyusun prediksi, dan mengambil keputusan.
C.
Tujuan
pengenalan sains
Pembelajaran sains untuk anak usia dini difokuskan pada pembelajaran
mengenai diri sendiri, alam sekitar dan gejala alam. Pembelajaran Sains pada
anak usia dini memiliki beberapa tujuan, diantaranya yaitu :
1. Membantu pemahaman anak tentang konsep sains dan keterkaitannya
dengan kehidupan sehari-hari.
2. Membantu menumbuhkan minat pada anak usia dini untuk mengenal dan
memperlajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitarnya.
3. Membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep sains untuk
menjelaskan gejala-gejala alam san memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Membantu anak usia dini untuk dapat mengenal dan memupuk rasa cinta
kepada alam sekitar sehingga menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
D. Materi sains bagi anak usia dini
Ada beberapa materi sains yang sesuai untuk anak prasekolah terutama
usia 5-6 tahun. Pembelajaran topik-topik sains hendaknya lebih bersifat
memberikan pengalaman tangan pertama (first-hand experience) kepada
anak, bukan mempelajari konsep saians yang abstrak. Selain itu pembelajaran
sains hendaknya mengembangkan kemampuana observasi, klasifikasi, pengukuran,
mengunakan bilangan dan mengidentifikasi hubungan sebab akibat. Materi tersebut
antara lain:
1.
Mengenal gerak
Anak sangat
senang bermain dengan benda-benda yang dapat bergrak, memutar, menggelinding,
melenting, atau melorot. Ada beberpa kegiatan untuk mengenalkan anak dengan
gerakan, antara lain:
a. Menggelinding dan
bentuk benda
Materi ini
menyadarkan anak akan sebab-sebab timbulnya gerakan pada benda. Kemiringan
papan, bentuk benda slilidris dan kotak, halus kasarnya permukaan benda ikut
mempengaruhi kecepatan gerakan. Materi ini juga dapat melatih kemampuan
observasi.
b. Menggelinding dan
ukuran benda
Bermain dengan
cara menggelindingkan benda-benda dengan berbagai ukuran akan membantu siswa
untuk mengenal bahwa besar kecil, berat ringannya suatu benda akan mempengaruhi
gerak benda tersebut. Meteri ini juga melatih kemampuan observasi pada anak.
2. Mengenal benda cair
Bermain dengan
air merupakan salah satu kesenangan anak. Pendidik dapat mengarahkan permainan
tersebut agar anak dapat memiliki berbagai pengalaman tentang air. Air
senantiasa menyesuaikan bentuknya dengan bentuk wadahnya. Air mengalir dari
tempat yang lebih tinggi ke tempat yng lebih rendah atau dari tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
Berbagai kegiatan n dengn air, antara lain:
a. Konservasi volume
Kegiatan ini
merupakan cara untuk melatih anak memahami isi atau volume benda cair. Anak Pra
operasional belum dapat memahami konservasi volume (Piaget 1972). Oleh karena
itu memperkenalkan anak dengan bejana yang dapat diisi akan membantu anak
memahami konservasi volume. Sambil mengisi botol besar, lalu memindahkan ke
botol yang lebih kecil dan sebalaiknya, anak belajar mengunakan bilangan untuk
menghitung banyaknya air yang dimasukkan ke botol tersebut. Anak juga akan
berlatih memahami pengertian lebih banyak dan lebih sedikit. Kegiatan ini
sebaiknya dilakukan di luar kelas. Agar tidak basah, sebaiknya anak diminta
memakai rompi plastik.
b. Tenggelam dan
terapung
Kegiatan ini
dapat dilakukan di kelas atau di luar kelas. Jika di kelas, beri alas plastik
dan koran agar air tidak mmbasahi tempat. Tujuan kegiatan ini adalah agar anak
diberi pengalaman bahwa ada benda yang tenggelam an ada yang terapung. Anak
sering mengira benda yang berukuran kecil terapung dan yang besar tenggelam.
Tenggelam atau terapung tidak ditentukan oleh ukuran benda melainkan oleh berat
jenis benda
c. Membuat benda
terapung
Tujuan kegiatan
ini addalah untuk mengenalkan pada anak bahwa benda yang tenggelam dapat dibuat
terapung. Dari kegiatan ini pula anak akan memahami, mengapa perahu yang berat
dapat terapung.
d. Larut dan tidak larut
Sebagian benda
larut ke dalam air dan sebagian lagi tidak. Gula, garam dan warna pada teh
larut dalam air sehingga akan membentuk larutan. Jika larutan dibiarkan, maka
akan membentuk endapan, kecuali jika airnya diuapkan semua. Benda lain tidak
larut dalam air, seperti tepung, pasir dan minyak. Jika benda tersebut dicampur
dengan air maka tidak akan membentuk larutan, tetapi membentuk campuran.
Campuran kelihatan tidak homogen dan jika diendapkan, maka akan terlihat adanya
endapan.
e. Air mengalir
Air mengalir
dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah karena gravitasi bumi. Air
dari tempat yang lebih rendah dapat dialirkan ke tempat yang lebih tingi dengan
menambah tekanan, misalnya dengan pompa air. Anak sangat senang bermain dengan
air mengalir dan memperoleh pengalaman langsung yang kelak akan berguna untuk
mempelajari sains.
f. Mengenal
sifat berbagai benda cair
Melalui
kegiatan ini anak diperkenalkan bahwa benda cair itu bermacam-macam, tidak
hanya air. Benda-benda cair itu juga memiliki sifat yang berbeda.
3. Mengenal timbangan
(neraca)
Neraca sangat
baik untuk melatih anakmenghubungkan sebab akibat karena hasilnya akan nampak
secara langsung.jika beban di satu lengan timbangan di tambah, maka beban akan
turun. Demikian pula jika beban di geser menjauhi sumbu. Berbagai benda
memiliki massa jenis berbeda. Kapas dan spon memiliki massa jenis yang lebih
kecil dibanding besi dan batu, meskipun batu dan besi ukurannya kecil tetapi
akan lebih berat dari kapas atau spon.
4. Bermain gelembung
sabun
Anak sangat
menyukai bermain dengan gelembung sabun. Dengan menambahkan satu sendok
gliserin pada dua liter air, larutan sabun, akan diperoleeh larutan yang sabun
yang menakjubkan yang dapat digunakan untuk membentuk gelembung raksasa,
jendela kaca, atau bentuknya lainnya dari busa..
5. Mengenal benda-benda
lenting
Benda-benda
dari karet pada umumnya memuliki kelenturan sehingga mampu melenting jika
dijatuhkan. Demikian pulla benda dari kare yang diisi udara , seperi bola basket,
bola voli dan bola plastik. Anak sangat senang bermin dengan benda-benda
tersebut.
6. Mengenal Binatang
Binatang
merupakan mahluk yang menarik bagi anak-anak karena mampu merespon rangsang.
Anjing, misalnya mampu mengembalikan bnda-benda yang dilemparkan pemiliknya.
Anak kucing akan mengejar dan menerkam benda-benda yang bergerak. Meskipun
masih diperdebatkan dari segi sanaitasi dan higienisnya, memelihara hewan
peliharaan dapat mengembangkan rasa kasih dan sayang pada anak. Melalui
binatang anak akan belajar banyak tentang mahluk tersebut. Oleh karena itu di
nagara-negara maju, kebun binatang dilengkapi dengan pojok sains (sains center)
dimana anak dapat berinteraksi dengan bintang yang jinak dan bersih sambil
memperlajarinya. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh anak jika berinteraksi
dengan binatang. Pertama, anak belajar mengenal dan menghargai mahluk hidup, ia
belajar bahwa mahluk hidup memerlukan makanan, papan dan kasih sayang. Kedua,
anak belajar untuk menyayangi binatang yang pada akhirnya akan menumuhkan rasa
kasih sayang pada mahluk hidup.
E. Strategi pembelajaran sains
Mengenalkan sains dan matematika
pada anak bukan berarti mengenalkan rumus-rumus. Suasana harus fun,
sehingga anak dalam kondisi ceria akan bertanya mengapa bisa demikian? Apakah
kejadian selanjutnya? Dan sebagainya.
Perlu diingat, mengenalkan sains
pada anak harus sesuai dengan tahapan umur dan perkembangannya. Sebagian besar
waktu dari anak usia dini dihabiskan bersama orang tua. Maka yang perlu
dilakukan orang tua adalah meluangkan sedikit waktu untuk bermain dengan anak.
Dalam situasi bermain itulah kita dapat melakukan eksperimen sains dan
mengenalkan matematika.
Ada berapa startegi yang dapat di gunakan untuk mengenalkan Sains kepada
anak usia dini yaitu :
1. Bersifat konkrit
Benda-benda yang digunakan bermain dalam kegiatan pembelajaran adalah
benda yang konkrit (nyata). Pendidik tidak dianjurkan untuk menjejali anak
dengan konsep-konsep abstrak. Pendidik sebaiknya menyediakan berbagai benda dan
fasilitas lainnya yang diperlukan agar anak dapat menemukan sendirri konsep
tersebut.
2. Hubungan sebab akibat terlihat secara langsung
Anak usia
5-6 tahun masih sulit menghubungkan sebab akibat yang tidak terlihat secara
langsung karena pikiran mereka yang bersifat transduktif. Anak tidak dapat
menghubungkan sebab-akibat yang tidak terlihat secara langsung. Jika anak
melihat peristiwa secara langsung, membuat anak mampu mengetahui hubungan sebab
akibat yang terjadi. Sains kaya akan kegiatan yang melatih anak menghubungkan
sebab akibat.
3. Memungkinkan anak melakukan eksplorasi
Kegiatan sains sebaiknya memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap
berbagai benda yang ada disekitarnya. Pendidik dapat menghadirkan objek dan
fenomena yang menarik ke dalam kelas. Misalnya guru menghadirkan induk kucing
dengan anaknya, atau ulat yang akan menjadi kepompong. Anak akn merasa senang
memperhatikan perilaku dan perubahan yang terjadi terhadap binatang tersebut.
Bermain dengan air, magnet, balon, suara atau bayang-bayang akan membuat anak
sangat senang. Anak juga akan dapat menggunakan hampir semua panca indranya
untuk melakukan eksplorasi atau penyelidikan.
4. Memungkinkan anak menkonstruksi pengetahuan sendiri.
Sains tidak melatih anak untuk mengingat berbagai objek, tetapi melatih
anak mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan objek tersebut. Oleh karena itu
kegiatan pengenalan sains tidak cukup dengan memberitahu definisi atau
nama-nama objek, tetapi memungkinkan anak berinteraksi langsung dengan objek
dan memperoleh pengetahuan dengan berbagai inderanya dari objek tersebut. Oleh
sebab itu sangat tidak tepat jika memperkenalkan anak berbagai objek melalui
gambar atau model. Anak membutuhkan objek yang sesungguhnya.
5. Memungkinkan anak menjawab persoalan ”apa” dari pada ”mengapa”
Keterbatasan anak menghubungkan sebab akibat menyebabkan anak sulit menjawab pertanyan ”mengapa”. Pertanyaan tersebut harus dijawab dengan logika berfikir sebab akibat. Jika anak bermain dengan air di pipal lalu anak ditanya ”apa yang akan terjadi jika ujung pipa dinaikkan?”. Anak dapat menjawab, ”air akan mengalir melalui ujung yang lain yang lebih rendah.” tidak perlu anak ditanya ”mengapa jika ujung ini dinaikkan, air akan mengali ke ujung yang lebih rendah”? Hal itu tidak akan dapat dijawab oleh anak. Sering anak menerjemahkan pertanyaan ’mengapa” dengan ”untuk apa”, sehingga pertanyaan mengapa akan dijawab ”agar” atau ”supaya” .
Keterbatasan anak menghubungkan sebab akibat menyebabkan anak sulit menjawab pertanyan ”mengapa”. Pertanyaan tersebut harus dijawab dengan logika berfikir sebab akibat. Jika anak bermain dengan air di pipal lalu anak ditanya ”apa yang akan terjadi jika ujung pipa dinaikkan?”. Anak dapat menjawab, ”air akan mengalir melalui ujung yang lain yang lebih rendah.” tidak perlu anak ditanya ”mengapa jika ujung ini dinaikkan, air akan mengali ke ujung yang lebih rendah”? Hal itu tidak akan dapat dijawab oleh anak. Sering anak menerjemahkan pertanyaan ’mengapa” dengan ”untuk apa”, sehingga pertanyaan mengapa akan dijawab ”agar” atau ”supaya” .
Keterampilan Sains untuk anak usia dini
Ada
beberapa jenis keterampilan sains dapat dilatihkan pada anak usia dini.
1.
Mengamati. Caranya, ajak anak-anak
mengamati fenomena alam yang terjadi di sekeliling kita. Dimulai dari yang
paling sederhana. Misalnya, mengapa es bisa mencair? Mengapa ada siang dan
malam, dan sebagainya.
2.
Mengelompokkan. Dalam hal ini, anak diminta
untuk menggolongkan benda sesuai kategori masing-masing. Misalnya kelompok
bunga-bungaan, kelompok biji-jian, kelompok warna yang sama, dan lain
sebagainya.
3.
Memprediksi. Misalnya, berapa lama es akan
mencair, berapa lama lilin akan meleleh, berapa lama air yang panas akan
menjadi dingin, dan seterusnya.
4.
Menghitung. Kita mendorong anak
untuk menghitung benda-benda yang ada di sekeliling, kemudian mengenalkan
bentuk-bentuk benda kepadanya.
2.
Sains Dalam Al-qur’an
A.
Kewujudan Alam Semesta
Asal usul alam semesta diterangkan dalam Al-Qur'an
dalam ayat berikut;
Dia adalah maha Pencipta langit dan bumi. Surat
al-An'aam:101.
Maklumat yang dinyatakan dalam Al-Qur'an ini adalah
satu fakta yang sangat tepat dan selari dengan penemuan sains kontemporari.
Kesimpulan yang dicapai dalam bidang astrofizik hari ini ialah bahawa alam
semesta, bersama-sama dengan dimensi benda dan masa, telah terhasil melalui
satu letupan yang besar yang terjadi ketika masa-sifar. Fenomena ini yang
dikenali sebagai Big Bang membuktikan bahawa alam semesta telah diciptakan dari
ketiadaan sebagai satu produk, dari satu letupan titik tunggal. Golongan
saintifik moden percaya bahawa Big Bang adalah satu-satunya penerangan paling
rasional dan fakta yang dapat dibuktikan mengenai permulaan dan asal kewujudan
alam semesta.
B.
Pengembangan Alam Semesta
Dalam Al-Qur'an, ketika pengetahuan tentang
astronomi masih sedikit, fakta mengenai pengembangan alam semesta telah
diterangkan seperti berikut;
Dan langit itu Kami bina dengan kekuasaan (Kami) dan
sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. (Surah az-Dzariyat;47)
Perkataan 'langit' yang dinyatakan dalam ayat di
atas digunakan dalam banyak tempat dalam Al-Qur'an yang bermaksud ruang angkasa
dan cakerawala. Di sini sekali lagi, perkataan ini digunakan untuk maksud ini.
Dalam perkataan lain, Al-Qur'an mendedahkan hakikat mengenai proses
pengembangan alam semesta. Dan ini merupakan puncak kesimpulan yang diputuskan
oleh dunia sains hari ini.
C.
Pemisahan Langit dan Bumi
Sepotong ayat mengenai penciptaan langit dinyatakan
sebagai berikut.ayat.
"dan apakah orang-orang kafir itu tidak melihat
bahawasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (satu
unit penciptaan), kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakan mereka tiada juga
beriman?". (Surah Al-Anbia: 30)
Kalimah 'ratq' diertikan sebagai dijahit yang
bermaksud 'dikumpul bersama, dicampur' dalam kamus bahasa arab. Ianya digunakan
untuk merujuk dua intipati yang berbeza yang membina suatu yang menyeluruh.
Frasa 'Kami membuka jahitan; adalah perkataan fataq dalam bahasa arab dan
menggambarkan bahawa sesuatu yang diwujudkan dengan membelah bahagian atau
memusnahkan struktur ratq. Biji benih yang tumbuh bertunas dari tanah adalah
satu contoh frasa ini.
D.
Orbit
Ketika menerangkan mengenai bulan dan matahari dalam
Al-Qur'an, ianya ditekankan bersama bahawa setiap satunya mempunyai laluan
orbit tertentu;
Dia yang menjadikan malam dan siang, matahari dan
bulan, setiap mereka berenang di falak (tempat peredarannya). (Surah al-Anbiya;
33)
Dalam ayat lain dinyatakan juga bahawa matahari
sebenarnya bukan objek yang statik tetapi juga mempunyai orbitnya tertentu;
Dan matahari beredar di tempat peredarannya.
Demikianlah ketetapan yang maha Perkasa dan maha Mengetahui. (Surah Yaasin;38)
Fakta yang dikemukakan dalam Al-Qur'an ini telah
ditemui melalui pemerhatian astronomi hari ini. Berdasarkan kepada kiraan
pakar-pakar astronomi, matahari bergerak dalam kelajuan yang besar selaju 720,
000 km sejam mengarah ke bintang Vega dalam satu orbit tertentu dalam sistem
Solar Apex. Ini bererti matahari bergerak sejauh 17,280,000 km sejam secara
anggaran. Bersama-sama dengan matahari, dan semua planet dan satelit yang
berada dalam lingkungan sistem graviti matahari (sistem solar) juga turut
bergerak pada jarak yang sama. Sebagai tambahan, semua bintang dalam alam
semesta adalah berada dalam satu persamaan pergerakan yang telah ditentukan.
Lanjutan hal ini, iaitu alam semesta dipenuhi dengan
lintasan dan orbit telah dimaktubkan di dalam Al-Qur'an;
Demi langit yang mempunyai jalan-jalan. (Surah
az-Dzariyat;7)
Terdapat lebih kurang 200 bilion galaksi dalam alam
semesta, yang mengandungi hampir 200 billion bintang setiap satu. Kebanyakan
dari bintang-bintang ini mempunyai planet-planet dan kebanyakan dari planet ini
mempunyai satelit. Semua objek-objek langit ini bergerak menepati orbit-orbit
yang telah dicongak. Untuk berapa juta tahun, semuanya 'berenang' melintasi
orbit masing-masing dalam keseimbangan dan susunan yang sempurna bersama-sama
dengan yang lain. Selanjutnya, bilangan komet yang banyak juga bergerak bersama
dalam orbit-orbit yang telah ditentukan untuk mereka.
Orbit-orbit dalam alam semesta bukan sahaja dimiliki
oleh jasad-jasad langit ini, tetapi juga dimiliki oleh galaksi-galaksi yang
bergerak pada kelajuan yang besar dalam orbit-orbit yang telah ditetapkan.
Sewaktu dalam pergerakan, tidak ada satupun objek langit ini yang memotong
orbit atau bertembung dengan objek lain.
E.
Lapisan Atmosfera
Satu kenyataan telah disebut di dalam Al-Qur'an
bahawa alam semesta ini mempunyai 7 lapisan;
Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di
bumi untuk kamu dan Dia berkehendak terhadap langit, lalu di jadikanNya 7
lapisan langit. Dan Dia maha Mengetahui segala sesuatu. (Surah al-Baqarah; 29)
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa
dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang
dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan
sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
(Surah Fusilat; 12)
Perkatan 'langit-langit', yang mana banyak di sebut
di dalam ayat Al-Qur'an merujuk kepada langit di atas bumi dan merangkumi juga
seluruh alam semesta. Makna perkataan tersebut bermaksud langit di bumi ataupun
atmosfera yang terdiri daripada 7 lapisan.
Kajian kontemporari mendapati bahawa atmosfera dunia
terdiri daripada pelbagai lapisan yang saling tindih menindih di antara satu
sama lain, tambahan lagi lapisan ini telah digambarkan di dalam Al-Qur'an
secara tepat.
Berdasarkan kajian saintifik yang telah dijalankan,
subjek ini digambarkan seperti berikut;
Para saintis telah menemui bahawa atmosfera terdiri
daripada beberapa lapisan, lapisan tersebut berbeza dari sudut fizikal
berdasarkan tekanan atmosefera dan kandungan gas. Lapisan atmosefera yang
paling hampir kepada permukaan bumi di panggil troposfera, yang mengandungi
lebih kurang 90% jumlah jisim atmosfera, manakala lapisan di atas troposfera
dipanggil stratosfera, kemudian diikuti dengan ozonosfera di mana penyerapan
sinaran ultra ungu berlaku, kemudian diikuti dengan mesosfera, dan termosfera
yang terdiri dari sebahagian gas ionyang dipanggil ionosfera. Bahagian yang
paling luar dipanggil eksosfera yang merentang sejauh 480 km sejauh 960 km.
Jika kita perhatikan bilangan lapisan yang tersebut,
kita akan mendapati atmosfera sebenarnya mempunyai 7 lapisan persis seperti
yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
Keajaiban yang penting sekali yang disebut dalam
ayat ini 'Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya' di dalam surah
Fusilat ayat ke 12. Di dalam perkataan lain, Tuhan telah menyatakan bahawa Dia
telah menetapkan setiap tingkat langit itu dengan tugas dan fungsi tertentu.
Kebenaran ini telah dilihat di bahagian pertama tadi, setiap lapisan mempunyai
peranan penting untuk kebaikan hidupan semua manusia dan hidupan di muka bumi
ini. Setiap lapisan mempunyai fungsi yang khusus, bermula dari fungsi
pembentukan hujan sehingga kepada perlindungan daripada ancaman radiasi
berbahaya, dan dari memancarkan gelombang radio sehingga menghalang ancaman
meteor yang memusnahkan.
Salah satu dari pelbagai fungsi ini, sebagai contoh,
telah dinyatakan dalam sebuah sumber saintifik sebagai berikut;
Atmosfera bumi mempunyai 7 lapisan. Lapisan yang
paling rendah dipanggil troposfera. Hujan, salji dan angin hanya terjadi di
troposfera.
Ini adalah satu penemuan fenomena yang menakjubkan,
yang tidak dapat diperolehi tanpa kemajuan teknologi abad ke 20 sebagaimana
yang telah nyata disebut dalam Al-Qur'an.
F.
Pergerakan Gunung-Gunung
Al-Qur'an telah menjelaskan fungsi geologi
gunung-gunung yang sangat penting.
Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung
yang kukuh supaya bumi itu (tidak ) bergoncang bersama mereka, dan telah Kami
jadikan di bumi itu jalan-jalan yang luas agar mereka mendapat petunjuk. (Surah
al-Anbiya; 31)
Seperti yang telah kita lihat, dalam ayat di atas
bahawa gunung-gunung mempunyai fungsi untuk mengelakkan gegaran pada bumi.
G.
Keajaiban Dalam Besi
Besi adalah satu unsur yang disebutkan dalam
Al-Qur'an dalam surah al-Hadid, yang bermaksud besi, kita dikhabarkan;
....Dan Kami telah menurunkan besi yang padanya
terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia....Surah
al-Hadid;25.
Perkataan 'diturunkan' khususnya digunakan untuk
besi dalam ayat di atas difikirkan mempunyai satu pengertian metaforik untuk
menerangkan bahawa besi diberikan untuk faedah kegunaan umat manusia. Tetapi
apabila kita mempertimbangkan pengertian literalnya, perkataan ini akan
bermaksud 'secara fizikal diturunkan dari luar angkasa', kita menyedari bahawa
ayat ini menggambarkan satu keajaiban saintifik yang sangat-sangat signifikan.
H.
Berpasangan Dalam
Penciptaan
"Maha suci Allah yang menciptakan
berpasang-pasangan semuanya, di antara apa-apa yang ditumbuhkan dan dari diri
mereka sendiri dan dari apa-apa yang tidak mereka ketahui". (Surah Yaasin:
36)
Sekalipun konsep 'berpasang-pasangan' secara umumnya
difahami untuk lelaki dan wanita, kenyataan mengenai 'dari benda yang tidak
diketahui oleh mereka' mempunyai implikasi yang luas. Hari ini, satu dari
implikasi ayat ini telah di dedahkan. Seorang saintis berbangsa british Paul
Dirac, yang mengusulkan bahawa zarah diciptakan berpasang-pasangan, telah
dianugerahkan hadiah nobel dalam bidang fizik pada tahun 1933. Penemuan ini
dinamakan Parite, menyatakan bahawa setiap zarah berpasangan dengan zarah yang
berlainan dengannya iaitu anti-zarah. Anti-zarah mengandungi sifat yang
bertentangan dengan sesuatu zarah. Sebagai contoh, bertentangan dengan zarah,
anti-zarah bagi elektron adalah bercas positif (positron) dan anti zarah bagi
proton adalah bercas negatif (antiproton)
I.
Hujan
Satu dari butir maklumat yang diberikan dalam
Al-Qur'an mengenai hujan ialah penurunan hujan dalam kadar tertentu. Hal ini
disebutkan dalam surah az-Zukhruf sebagai berikut;
Dan Yang menurunkan air dari langit dengan kadar
(tertentu) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati ..Surah
Zukhruf;11
J.
Air Susu Ibu
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu bapanya; ibunya telah megandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menceraikan (dari susuan) dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada Ku dan kepada dua orang ibu bapamu, hanya kepadaKu lah
tempat kembalimu. (Surah Luqman; 14)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Kehidupan anak tidak dapat lepas dari sains, kreativitas dan aktivitas
sosial. Makan, minum, menggunakan berbagai benda yang ada di rumah seperti
radio, TV, dan kalkulator tidak lepas dari sains dan teknologi. Oleh sebab itu,
guru hendaknya dapat menstimulasi anak dengan berbagai kegiatan yang terkait
dengan sains dan teknologi. Untuk itu, seorang guru perlu mempelajari
konsep-konsep keilmuan dan cara pengajarannya.
Sains juga melatih anak menggunakan lima inderanya untuk mengenal
berbagai gejala benda dan gejala peristiwa. Anak dilatih untuk melihat, meraba,
membau, merasakan dan mendengar. Semakin banyak keterlibatan indera dalam
belajar, anak semakin memahami apa yang dipelajari. Anak memperoleh pengetahuan
baru hasil penginderaanya dengan berbagai benda yang ada disekitarnya.
Pengetahuan yang diperolehnya akan berguna sebagai modal berpikir lanjut.
Melalui proses sains, anak dapat melakukan percobaan sederhana. Percobaan
tersebut melatih anak menghubungkan sebab dan akibat dari suatu perlakuan
sehingga melatih anak berpikir logis.
Dalam pembelajaran sains, anak juga berlatih menggunakan alat ukur untuk
melakukan pengukuran. Alat ukur tersebut dimulai dari alat ukur nonstandar,
seperti jengkal, depa atau kaki. Selanjutnya anak berlatih menggunakan alat
ukur standar. Anak secara bertahap berlatih menggunakan stuan yang akan
memudahkan mereka untuk berfikir secara logis dan rasional. Dengan demikian
sains juga mengembangkan kemampuan intelektual anak.
B.
Saran
1. Perkembangan teknologi yang melanda hidup
manusia harus dikuasai pemanfaatannya. Jangan sampai perkembangan media
menjadikan manusia sebagai objek, menyeret dan memaksanya pada kehidupan yang
menyimpang.
2. Sains dan teknologi harus memberikan
pengaruh yang baik, karena kasus yang terjadi sains dan teknologi ini
dikembangkan untuk memenuhi kesenangan-kesenangan materi dan mengorbankan alam
semesta.
3. Perubahan gaya hidup yang ditiru dan
budaya asing bisa berkelanjutan dengan timbulnya gejala keterasingan dan
kebudayaan sendiri.
Saran
tersebut ditujukan kepada generasi muda yang dapat memberikan pengaruh yang
positif bagi perubahan peradaban manusia. Dan Supaya Pemanfaatan dari sains dan
teknologi, tidak menimbulkan masalah baru
dalam kehidupan manusia terutama dalam
hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa.
Komentar
Posting Komentar